Gambar 1. Tim Rawa AM CK sedang memegang Panji UPL (sebelah kiri Gael, sebelah kanan Ibnu) di Segara Anakan |
Dua Anggota Muda Cakar Karang Divisi
Rawa Laut UPL MPA Unsoed telah melaksanakan kegiatan Operasional Pengembaraan.
Operasional merupakan puncak dari serangkaian kegiatan Pengembaraan yang
dimulai dari Simulasi, Praktek Lapang, Latihan Lapang dan Try Out. Tujuan
dilaksanakannya Operasional Pengembaraan yaitu sebagai salah satu syarat untuk
mendapatkan Nomor Registrasi Pokok (NRP) untuk mengubah status Anggota Muda
menjadi Anggota Biasa. Kegiatan Operasional Pengembaraan ini berlangsung selama
delapan hari dari tanggal 26 Agustus hingga 2 September 2024 di Pulau Nusa
Wates, Nusa Bagian, Nusa Lorokantengah, Nusa Lorokanbuntu, Segara Anakan, Kec.
Kampung Laut, Kab. Cilacap. Segara Anakan, wilayah kami berkegiatan merupakan
sebuah laguna yang terletak di pantai selatan Pulau Jawa, di perbatasan antara
Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Gambar 2. Nelayan sedang menjala ikan di Laguna Segara Anakan |
Divisi Rawa Laut merupakan divisi yang eksklusif di dunia mapala, UPL MPA Unsoed menjadi salah satu pioneer penjelajahan lahan basah atau rawa. Kegiatan Operasional Pengembaraan Anggota Muda Cakar Karang Divisi Rawa Laut dilaksanakan oleh Gael Gellet (NRP.UPL- AM/Cakar Karang), dan Ibnu Syahrizal Shadzimin (NRP.UPL- AM/Cakar Karang) sebagai Anggota Muda. Peserta didampingi oleh Dimas Wishal Al Gifari (NRP.UPL-2023501/Elang Kelabu), M. Arjunaja (NRP.UPL-2023509/Elang Kelabu), dan Fahrizal Rifqi Alfian (NRP.UPL-2021477/Charaka Ekawira). Kami menempati kediaman Bapak Rahman sebagai basecamp di Desa Klaces yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Ujungalang pada tahun 2002.
Tempat kami berkegiatan merupakan wilayah hutan mangrove terluas di Pulau Jawa, namun kondisinya kian memprihatinkan. Menurut Didi S. anggota Korps Marinir yang bertugas di wilayah Segara Anakan, “Sedimentasi di Segara anakan kian memburuk karena menjadi muara dari Sungai Citanduy, Cibeureum, dan Cimeneng yang diperparah dengan penebangan liar di hulu dan eksploitasi pasir sungai secara berlebihan. Perlu adanya penanganan konkrit seperti pengerukan sedimen menggunakan alat berat secara intens, dan membuat terusan dari sungai ke laut lepas.”
Gambar 3. Warga lokal seang mengumpulkan kayu di Nusa Bagian |
Kedatangan kami di Kampung Laut disambut hangat oleh masyarakat setempat. Masyarakat di Kampung Laut tepatnya Desa Klaces sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani hasil alam di wilayah Segara Anakan. Masyarakat Desa Klaces dan sekitarnya banyak memanfaatkan hasil bumi rawa Segara Anakan contohnya Nipah yang pelepahnya dapat disulap menjadi sapu ijuk, dan buahnya dapat diperjualbelikan. Kami belajar banyak mengenai pemanfaatan botani rawa dari masyarakat setempat.
Gambar 4. Bruguiera gymnorrhiza |
Penjelajahan rawa di operasional
Pengembaraan Anggota Muda Cakar Karang dimulai pada hari kedua operasional
yaitu 27 Agustus 2024 hingga 31 Agustus 2024, target penjelajahan di
operasional divisi rawa laut yaitu sepanjang 12 kilometer. Target penjelajahan
tercapai satu hari lebih cepat dengan pertimbangan yang matang, kerjasama, dan
tekad yang kuat. Kami menggunakan perahu LCR
(Landing Craft Rubber) sebagai alat transportasi Tim Pendukung selama
operasional. Tim Jelajah yang terdiri dari 2 orang Anggota Muda dan 1
pendamping telah menjelajahi pulau-pulau dan mendata botani dan zoologi yang
ada di sepanjang jalur penjelajahan. Kami mendata dan mencari nama latin, nama
lokal, ciri-ciri dan manfaat dari berbagai macam botani yang belum kami ketahui.
Adapun beberapa spesies tumbuhan yang kami temukan sepanjang penjelajahan,
yaitu Nypa fruticans, Bruguiera sp., Rhizophora sp., Sonneratia sp., Avicennia
sp., dan Deris sp. Sementara itu, dari fauna, kami mengamati beberapa spesies
seperti Burung Blekok (Ardeola speciosa), Kareo Padi (Amaurornis phoenicurus),
Berang-berang Cakar Kecil (Aonyx cinereus), Bangau (Ardea sp.), ikan Mudskipper (Periophthalmus sp.), Monyet
Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Gastropoda, serta jejak dan kotoran Babi
Hutan (Sus scrofa).
Gambar 5. Kerja sama Tim Rawa AM CK di medan penjelajahan |
Operasional Pengembaraan AM Cakar Karang Divisi Rawa Laut tidak akan berhasil tanpa jerih payah, pengorbanan, dan tekad yang tangguh dari para anggotanya. Meniti medan yang penuh tantangan menjadi sumber pelajaran bagi kami. Menjadi bagian dari regenerasi petualang alam Rawa Laut di UPL MPA Unsoed merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi kami. Segala kendala dan rintangan yang berasal dari dalam maupun luar tidak dapat dijadikan sebagai alasan kami untuk berhenti mengeksplorasi dan terus belajar.
Sejatinya tidak ada UPL yang hebat, adanya UPL yang terus berlatih!
Salam lumpur. Hello Genk !!!🦉🔥
0 Komentar